MENGAPA
SAYA LAYAK SEBAGAI
Diajukan oleh
Nama :
SUPARJO, S.Pd
NIP /NUPTK : 196711021992031005
Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 GUMELAR
Kabupaten : BANYUMAS
Provinsi :
JAWA TENGAH
PEMILIHAN GURU BERPRESTASI SMP/MTz
TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2012
BAB I
LATAR
BELAKANG
A. Cita –Cita Sejak Kecil
Guru merupakan cita-cita saya sejak
masih dibangku sekolah dasar, dengan alasan yang cukup sederhana yaitu: “orang
yang mengajarkan ilmu keabaikan kepada orang lain akan mendapatkan derajat yang tinggi disisi
Alloh”. Jika ilmu yang saya ajarkan diajarkan ke orang lain lagi dan
memberi manfaat, maka akan mendapatkan pahala dan derajat semakin tinggi. Dengan
inilah saya mencintai profesi saya sekalipun dulu belum banyak yang berminat
ingin menjadi guru. Dari 48 delapan siswa sekelas saya ketika di SMA hanya 6
siswa yang mendaftar menjadi guru.
Untuk mewujudkan cita –cita saya itu,
saya harus belajar dengan disiplin dan bisa membagi waktu serta berjuang
mati-matian. Bagimana tidak? saya
dilahirkan oleh ibu saya pada keluarga
miskin yaitu petani buruh. Dengan beban
keluarga 5 anak bapak harus bekerja keras mencari nafkah supaya bisa bertahan
hidup saja sudah suatu anugerah. Setiap hari sehabis pulang sekolah saya makan
sholat dan istirahat sebentar terus ke sawah mencari rumput untuk memberi makan
2 ekor sapi yang digunakan untuk buruh membajak sawah.
Biaya sekolah saya sebagian dibantu oleh
kakak yang sudah bekerja di pabrik textile
Randu Sari, Teras, Boyolali. Saya tidak mungkin bisa melanjutkan kuliah
dengan kondisi seperti ini. Pada awal semester 6 ketika SMA saya ikut mengisi
formulir PMDK ( Penelusuran Minat Bakat dan Kemampuan) yang diberikan sekolah,
karena pertimbangan biaya saya memilih jurusan fisika IKIP Semarang dengan
program pendidikan Diploma III. Alhamdulillah saya terbawa. Karena senangnya
orang tua saya akan dibiayahi dengan resiko apapun yang penting bisa kuliah. Dan
lulus IKIP Semarang tahun 1990.
Saya tinggal di Purwokerto, tepatnya
kelurahan Tanjung, setiap pagi saya harus berangkat menuju SMP Negeri 1 Gumelar yang jaraknya 40 kilo meter kearah barat daya. Sungguh
perjuangan yang berat harus melewati pegunungan kapur dengan jalan berliku,
tanjakan dan turunan tajam. Karena itu adalah pilihan hidupku, saya tidak boleh merasa terbebani oleh pkeputusanku
sendiri menjadi guru. Setiap setengah
enam pagi saya sudah bersiap- siap untuk berangkat supaya tidak terlambat
sampai di sekolah. Dalam kondisi apapun saya berusaha agar tidak terlambat,
supaya anak bisa mencontoh guru yang disiplin dan tepat waktu.
Banyak teman –teman yang menyarankan
supaya saya pindah ditempat yang lebih dekat, namun saya masih pikir –pikir karena selama 20 tahun saya
mengajar di SMP Negeri 1 Gumelar belum ada satupun drop-dropan guru yang
ijazahnya pendidikan fisika. Mungkin ini cobaan saya agar berlatih sabar.
Sebagai manusia biasa saya juga ingin
dekat dengan tempat bekerja namun karena pengganti saya jurusannya belum tepat,
saya belum tega untuk melepaskan karena terbayang nilai anak-anak tidak sesuai
harapan jika diajar oleh guru yang bukan
jurusannya. Kadang –kadang saya merasa
kurang semangat kalau mau berangkat hujan deras, karena ingat tugas, tanggung jawab dan ingat guru adalah
keputusanku saya tetap berangkat dengan senang hati, dengan mantel
dan memakai sepatu boot agar dalam perjalanan merasa nyaman dari cipratan air hujan maupun kendaraan lain.
Sebagai tuntutan guru yang harus memiliki
kualifikasi akademik dan agen pembelajaran, sehat jasmnai dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional (
permendiknas no 16 tahun 2007) jauh
sebelumnya saya berusaha untuk belajar. Saya
diangkat pertama kali menjadi CPNS mulai tanggal 1, Maret 1992 dengan golongan pangkat II/c dan ijazah yang saya memiliki
Diploma III/ Akta Mengajar III. Saya berusaha untuk meningkatkatkan kualifikasi
akademik, dengan meneruskan kuliah lagi tahun 1995 mumpung anak masih
kecil belum banyak tuntutan biaya di Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto
dan tahun 1997 saya lulus Srata 1. Agaknya
nasib saya semakin membaik tahun 2009 saya sudah lulus sertifikasi dan memperoleh sertifikat
pendidik sebagai agen pembelajaran, sehat jasmnai dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.
B.
Motivasi
Saya Mengikuti Pemilhan Guru berprestasi
Pada
saat rapat cecking panitia Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2012 tanggal 18
April 2012 kepala sekolah membacakan surat edaran dari kepala dinas pendidikan
kabupaten Banyumas yang berisi pemilihan guru berprestasi. Dan akhir rapat
dibentuklah panitaia seleksi pemilihan guru berprestasi tingkat sekolah yang
terdiri atas kepala sekolah unsur komite, guru senior dan pengawas. Selama kurun waktu 2 minggu
terpilihlah 4 kandidat yang akan diseleksi administrasi, dokumen portofolio dan mengikuti tes wawancara. Dan alhamdulillah saya
mendapat nilai tertinggi terpilih
mewakili SMP Negeri 1 Gumelar untuk maju ke tingkat kabupaten.
Atas
dorongan,ucapan selamat dan semangat dari teman- teman, ketua komite dan perwakilan OSIS saya harus segera menyiapkan segala persyaratan
untuk maju ketingkat kabupaten. Inilah yang mendasari mengapa saya mengikuti
pemlihan guru berprestasi. Saya berbekal semangat dan bersungguh- sungguh
karena diberi amanat menjalankan tugas untuk membawa nama baik saya dan
sekolah. Padahal sebelumnya saya belum ada gambaran mengikuti lomba guru
berprestasi.
C.
Visi
dan Misi
Saya memiliki
prinsip hidup yang diajarkan orang tua yaitu menjadi orang yang berguna bagi diri sendiri,
keluarga dan lebih besar lagi masyarakat bangsa dan negara. Visi saya sebagai
guru adalah: “Menjadi guru professional yang dicintai
dan disegani siswa” . Selama saya menjadi siswa hingga menjadi
guru selama 20 tahun saya mengamati para pola pikir siswa. Seorang siswa akan mengidolakan dan senang pada guru apabila :
nilai ulangan siswa bagus, mengajarnya
mudah diterima, memberi motivasi siswa untuk maju, membimbing siswa dengan
sabar, guru bisa memberi rasa aman saat suasana belajar (smart). Untuk itu saya
berusaha mewujudkan keinginan siswa itu.
Untuk
mewujudkan visi itu saya memiliki missi yaitu: 1) selalu disiplin
menjalankan tugas.2) memberikan pengajaran yang menarik berganti –ganti
metode dan model pembelajaran sesuai materi, 3) memberi penghargaan ( reward
) pada anak yang berhasil memecahkan masalah 4) menamkan kejujuran
saat ulangan dan berperilaku 5) menanmakan sopan santun saat berbicara dan
bersikap. Saya terinspirasi oleh
guru kimia saat saya sekolah di SMA Negeri 2 Boyolali yaitu bu Dra.Srie Hastuti dengan kegigihanya beliau
bisa menjadi guru kimia. Saat belajar sudah ngantuk tetapi keinginan untuk mendapat
nilai tinggi harus tercapai, telapak
kaki dimasukan kedalam ember yang berisi air dingin supaya ngantuknya hilang. Beliau
berkata : “dengan usaha yang keras pasti akan diberi jalan”.
BAB
II
SIAPAKAH
SAYA
A.
Prestasi
Kerja
Dengan bekal mencintai
profesi saya sebagai guru
berusaha untuk bisa memenuhi tugas saya : 1)memiliki pemahaman wawasan
pendidikan 2) memahami peserta didik 3)merencanakan pembelajaran 4)melaksanakan
pembelajaran, mendidik dan dialogis 5)mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswa. Dengan usaha yang
keras dan semangat yang tinggi pasti akan membuahkan hasil yang baik. Semangat
itulah yang menyulut kembali saat saya sedang kurang bergairah untuk mengajar
mendidik dan membimbing.
Hasil yang kami peroleh Nilai Ujian
Nasional selama 3 tahun sebagai berikut:
Tahun
Pelajaran
|
Nilai
Ujian Nasional
|
Keterangan
|
|||
B. Indonesia
|
Matematika
|
B.
Inggris
|
IPA
|
||
2008/2009
2009/2010
2010/2011
|
7,81
8,07
7,66
|
8,08
6,55
6,31
|
5,78
5,98
6,25
|
7,52
7,29
8,07
|
Nilai
tertinggi 10. Diraih 2 siswa
Nilai
tertinggi 10. Diraih 2 siswa
|
Hasil
kerja keras kami dan rekan guru biologi
ternyata menghasilkan nilai yang lumayan.
Nilai maksimal siswa memperoleh nilai sempurna 10 tahun 2010 dua siswa
dan tahun 2011 dua siswa lagi. Dari perolehan ujian nasional 3 tahun berturut
turut IPA tetap diatas 7,00 dan memenuhi nilai standard nasional dan bahkan mendorong nilai yang lain untuk
memenuhi syarat pengajuan menjadi Calon Sekolah Standar Nasional (CSSN
). Pada tahun pelajaran 2010/2011 IPA
memperoleh nilai tertinggi dari mata pelajaran yang lain di SMP Negeri 1
Gumelar. Dan IPA memperoleh peringkat 5 Kabupaten sekolah negeri dan peringkat
ke 7 untuk sekolah negeri dan swasta. Nilai ini kalah jika dibandingkan dengan
sekolah favorit namun kalau dilihat dari segi perjuangan saya jauh lebih susah.
Bagi guru disekolah -sekolah favorit
nilai sepertiyang saya capai, biasa saja karena input disekolah favorite sudah
tinggi, setelah lulus punya harapan besar untuk melanjutkan. Selain input siswa bagus, siswa kota masih les privat
diluar sekolah. Sedang siswa saya adalah siswa di daerah pinggiran yang kalau
disuruh sekolah gratis saja susah. Di
SMP Negeri 1 Gumelar terletak di desa yang jauh dari perkotaan kebanyakan siswa
yang sekolah hanya dari lingkungan setempat. Dan kebanyakan setelah lulus SMP
langsung bekerja di Jakarta jadi pelayan toko, pembantu rumah tangga bahkan
kuli bangunan.
Mengajar
ditempat seperti ini sulit sekali untuk membangkitkan motivasi apalagi orang
tua kurang begitu mendukung. Banyak orang tua yang bekerja di Saudi Arabia,
Malaysia, Taiwan dan Korea. Masalah penampilan mungkin tidak ketinggalan dengan
siswa perkotaan. Mulai HP canggih, perhiasan, motor, tetapi kalau urusan
belajar susahnya minta ampun. Anak yang dibesarkan hanya dengan uang bukan
kasih sayang lebih sukar diatur dibandingkan dengan siswa yang dibesarkan
dengan motivasi, dorongan orang tua, pengawasan dan kasih sayang.
Mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswa, saya berusaha membimbing
siswa untuk mengikuti lomba yang sesuai dengan bidang yang saya ampu melalui
ekstrakurikuler KIR Sains Fisika. Dari usaha tersebut saya mampu mengantarkan
beberapa siswa sampai memperoleh hasil
sebagai berikut:
No
|
Nama
Siswa
|
Lomba
Kejuaraan
|
hasil
|
Tahun
|
1
2
3
4
|
Galih
Nur Afnani
Sely
Dwi Lestari
Fitriana
Ratih Ariningrum
Ratih
Setiasih
|
Olympiade
Fisika
Olympiade
Fisika
Olympiade
Fisika
Olympiade
MIPA
SMA
Ajibarang
|
Juara
2 Kabupaten
Juara
3 Kabupaten
Harapan
3 Kabupaten
Juara
1 Kabupaten
|
2005
2006
2009
2012
|
Disamping membimbing siswa saya juga pernah dipercaya membimbing
teman sejawat antara lain pada acara:
No
|
Nama
Kegiatan
|
Tempat
|
Materi
|
Tahun
|
1
|
Workshop
Desain Pembe-lajaran
|
UPMP
|
Penyusunan
silabus
|
2007
|
2
|
Program
Revitalisasi MGMP
|
Banyumas
|
Karya Tulis Ilmiah
|
2009
|
3
|
Workshop
KTSP
|
SMPN
1 Gumelar
|
Penyusunan
silabus
|
2009
|
4
|
Workshop
PTK
|
SMPN
1 Gumelar
|
Penelitian
tindakan Kelas
|
2009
|
5
|
Program
literasi ICT Dasar Tahap 1
|
SMP
N 3 Purwokerto
|
Windows
Explorer
|
2009
|
6
|
Program
literasi ICT Dasar Tahap 2
|
SMP
N 3 Purwokerto
|
Windows
Explorer
|
2009
|
7
|
Pelatihan
guru mapael yang diujikan secara Nasional
|
Balai
Pertemuan kelu-rahan Purwokerto Timur
|
Soal
persiapan UN
|
2010
|
8
|
Workshop
bintek KTSP
|
SMPN
1 Gumelar
|
Model
pembelajaran Kontekstual
|
2011
|
Dilingkungan sekolah saya juga pernah diberi tugas tertentu
mulai petugas piket hingga wakil kepala sekolah. Tugas tertentu yang pernah
diberikan saya antara lain: adalah:
No
|
Nama
Jabatan
|
Tahun
Tugas
|
Nama
Kepala Sekolah
|
1.
|
Kesiswaan
|
2001—2003
|
Suwatno
|
2
|
Kurikulum
|
2003—2005
|
Daud Dwi Sudarto, S.Pd
|
3
|
Kurikulum
|
2005—2007
|
Daud Dwi sudarto, S.pd
|
4
|
Wakil Kepala Sekolah
|
2007—2009
|
Dibyo Yuwono, S.Pd
|
5
|
Humas
|
2009--sekarang
|
Drs.
Purnomo sidi
|
Sebagai guru untuk menambah pergaulan
saya ikut organisasi profesi MGMP, PGRI maupun Pengurus RT.
Data menjadi mengikuti organisasi
No
|
Nama
orga-nisasi
|
Kedudukan dalam Organisasi
|
Tahun
|
Nama Pimpinan
|
1
|
MGMP
|
Ketua
|
2000-2003
|
Muh.
Ardani, S.Pd,M.Pd
|
2
|
MGMP
|
Bendahara
|
2003-2005
|
Drs.
Sutjipto DS
|
3
|
PGRI
|
Wakil
Ketua
|
2003-2005
|
Drs.
Tursim
|
4
|
RT
|
Sekretaris
|
2005-2009
|
Wahyu Adhi Fibriyanto,S.STP
|
5
|
MGMP
|
Bendahara
|
2005-2009
|
Drs.
H. Haris Nurtriono, M.Si
|
6
|
MGMP
|
Sekretaris
|
2009-2011
|
Drs.Purwadi
Santoso, M.Hum
|
B.
Pengalaman
Sebagai Guru
Pada
tahun 1993 ada lomba guru mengenai karya ilmiah dengan berbekal kemampuan yang
sedikit saya mencoba
ikut barang kali bisa menambah
pengalaman saya membuat karya ilmiah dengan judul “ Pengaruh Grafitasi Bumi Terhadap Cahaya Matahari “ dan
Alhamdulillah pada ulang tahun
UNSOED tersebut makalah saya diikutkan dalam seminar dan saya menjadi penyaji
makalah penunjang. Pada tahun 2003 ada lagi lomba menulis karya ilmiah
PTK pada waktu itu saya belum mengenal sedikitpun makalah PTK atas usul kepala
sekolah waktu itu bapak Daud Dwi
Sudarto saya disuruh mengikuti, tanpa
bekal pengetahuan sama sekali tentang
PTK saya membuat sebisanya, kalau sekarang melihat makalah saya sendiri saya
jadi malu rasanya, karena tidak berbunyi
sama sekali. Namun itu menjadi
berkah bagi saya, karena saya bisa
diikutkan SIMPOSIUM GURU ke VI tingkat Nasional di Kota Batu Malang JATIM.
Dari
sini kami melihat presentasi wakil dari semua provinsi di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesaia sehingga saya banyak sekali
memperoleh wawasan mengenai PTK. Bermacam –macam model pembeljaran sebagai
dasar PTK. Pengalaman ini membuat saya semakin beinstrosfeksi untuk lebih
meningkatkan kemampuan mengajar dengan baik dan menyenangkan, ternyata di dunia
luar itu sudah begitu hebat –hebat sementara saya masih jauh tertinggal. Tahun
2005 ada tes penjaringan PTBK ( Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi ) saya dan rekan rekan IPA dari kabupaten Banyumas terpilih 5
orang untuk mengikuti ToT tingkat
nasional di PPPG Bandung yaitu: Suhriyanto dari SMP N 2 Baturaden,
Rumbiyono dari SMP N 3 Purwokerto, Suparjo dari SMPN1 Gumelar ( saya sendiri ),
Imam Sujono dari SMPN 4
Purwokerto, dan Tugino dari SMP N 2 Sumbang. Pada Pelatihan ini saya
dan rekan- rekan memperoleh
banyak sekali pengalaman baik materi maupun model pembelajaran kurikulum dan
penjelasan KTSP pertama yang sedang dalam proses akan diluncurkan.
Menjelang
akhir tahun 2006 tepatnya bulan September ada lomba Inovasi pembelajaran bagi
guru. Karena desakan dari rekan-rekan pengurus MGMP saya diharuskan untuk
mewakili IPA Fisika dan pak Trisnatun mewakili IPA Biologi, saya hanya pasrah
karena ini tugas dari MGMP, saya berusaha semampunya dan ternyata Alloh memberi kebahagiaan tersendiri Alhamdulillah saya
terpilih menjadi juara 1 tingkat
Propinsi Jawa Tengah untuk
IPA dan mewakili propinsi untuk
maju ke tingkat nasional di Ci Caringin Resort Bogor. Sekalipun di tingkat
nasional belum menang namun saya cukup senang karena dapat menambah wawasan dan
teman.
C.
Prestasi
Pengembangan Profesi
Sebagai guru yang professional saya dituntut
untuk membuat karya ilmiah sekalipun ini pekerjaan yang sulit, sudah 6 tahun
berjalan mulai tahun 2006 saya baru
mampu membuat 3 makalah dan satu lagi masih dalam proses untuk rencana naik
pangkat ke IV b bulan Oktober nanti. Adapun
makalah yang pernah saya buat
adalah:
1. Pengaruh
Grafitasi Bumi Terhadap Cahaya Matahari ( 1993)
2. Inovasi
Model Pembangkit Listrik Tenaga Uap Untuk
Menunjang Metode Demonstrasi Dalam
Pembellajaran Konsep kalor Kelas II SLPN 1 Gumelar (
2003) ( diikutkan Simposium guru ke VI di
Kota Batu Malang Jatim )
3. Reward Card dan Pendekatan Inquiry Sebagai Upaya
Peningkatan Motivasi Belajar Sains Fisika Pada siswa 8E SMPN 1 Gumelar Tahun
Pelajaran 2006/2007 (2006 ) ( menjadi
juara 1 Jateng dan mewakili untuk maju ketingkat nasional )
4. Groups
Competition Leraning Sebagai upaya Peninghkatan Motivasi Belajar Sains Fisika
pada Siswa Kelas 9F SMPN 1 Gumelar Tahun Pelajaran 2007/2008 ( 2008) (Telah diseminarkan pada pemilihan guru
berprestasi 2008 dan memperoleh peringkat 4 besar)
5. Upaya
peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Groups Competition Leraning pada Siswa Kelas 9D SMPN
1 gumelar Tahun Pelajaran 2010/2011. (
2011)
6. Upaya
Peningkatan Hasil Ujian Nasional IPA melalui Tehnik DRiL SMP Negeri 1 Gumelar
tahun Pelajaran 2011/2012 ( masih
menunggu data hasil UN 2012)
Pada pengembangan Profesi yang lain saya
dan rekan –rekan MGMP IPA telah menerbitkan Buku DISCOVERY Menguak Rahasia Alam selama 6 Tahun yaitu mulai tahun 2006 hingga sekarang sudah ada 7 buku yang telah
terbit.
Selain menyusun buku bersama rekan –rekan saya juga berusaha
untuk menjadikan siswa menjadi lebih mudah menerima pelajaran yang saya
berikan. Membuat alat peraga yang dilaboratorium belum ada. Alat peraga
yang yang saya buat adalah termos bambu untuk menjelaskan perpndahan kalor
secara konduksi, konveksi dan radiasi. Elektroskop sederhana untuk menjelaskan
adanya muatan listrik dan Model Pembangkit listrik tenaga uap, untuk
menjelaskan perubahan bentuk energy dan konsep kalor. Jika menggunakan bahan
bakar alcohol bisa juga untuk menjelaskan bahayanya penggunaan alkohol.
BAB
III
PRESTASI
DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT
A.
Berubahnya
Anaku
Dahulu aku menginginkan istri yang sholekah, cantik,pinter
dan sayang sama aku alhamdulillah saya dapatkan. Istriku seorang wanita lulusan
STIKUBANK Semarang. Setelah terjadi prosesi pernikahan dan oleh Alloh istriku
mengandung karana sangat senangnya aku bersyukur, saya berpuasa senin kamis
sampai anaku lahir menghirup udara sendiri tanpa bantuan plasenta. Anaku kian
lama kian tumbuh besar dengan asuan mbah
karena keterbatasanku, belum mampu mandiri untuk menempati rumah kreditan di Purwokerto.
Rumah yang saya kredit belum direhab, saya kos sendiri di Cilongok sementara istri
berpisah dengan saya. Pulang di Purbalingga mengawasi anaku yang mulai lucu-lucunya
dan menyenangkan.
Anaku
tumbuh menjadi anak yang patuh dan pinter. Sekolah rajin sholat malam rajin bahkan
klo malam tidak ikut di bangunkan untuk sholat malam ngambek. Karena anaku menonjol dalam
hasil belajar akhirnya anakku di tes IQ dan mampu dimasukan kedalam kelas akselerasi
dari sekian banyak anakku mampu masuk 5 besar MI Istiqomah Sambas Purbalingga.
Suatu prestasi yang bagus yang membanggakan orang tua dan sekolah. Anaku
dipilih jadi dokter kecil sewaktu lomba sekolah sehat tingkat nasional. Karena
suatu hal adiku di PHK dari pekerjaannya, dan belum mendapat pekerjaan lagi
terpaksa harus pulang di Purbalingga. Akhirnya dengan mempertimbangkan segala
macam aspek anaku saya pindahkan ke Purwokerto di Sekolah Dasar Karang Pucung 2
dekat perumahan yang kami tempati. Sambil latihan mandiri membiayahi anak, dan
membayar pembantu untuk mengasuh anak,
karena kami semua bekerja.
Agaknya
ini awal anaku yang terbiasa disiplin pulang jam 3 sore berubah menjadi sekolah
umum yang bebas. Mulai main, Play Stations, dengan teman -teman seusianya. Berkat
pengawasan orang tua sama pembantu anak kami masih baik dalam prestaasi dan bisa maasuk ke
SMP Negeri 1 Purwokerto. Di kelas 1 masih berjalan normal dikelas 2 mulai berteman
teman dengan anak yang suka intenernetan, merokok, dan membolos. Pukulan bagi kami berdua, anak
saya membolos hingga 27 hari dan kami didatangi guru BP. Nilainya
hancur dan prestasnyai jeblog ranking 12
jadi ranking 27 kelas. Selaku orang tua kami masih bersabar dan terus berdoa supaya
anak kami tetap menjadi anak yang baik.
Tanggal
19 Maret 2009 anaku kecelakan karena didorong
temannya hinnga terjatuh masuk parid kaki bagian tumit retak, menyebabkan harus
istirahat kurang lebih 2 minggu. Mulai kejadian ini anak saya tidak bisa jalan
sendiri harus dipapah, ke kamar kecil, mandi semuanya harus memerlukan bantuan,
karena hanya duduk seharian bosan, yang
biasanya sudah main game online sekarang tidak bisa melakukan lagi. Akhirnya
selama 2 minggu beristirahat itu mau membaca buku dan mau belajar dengan
keterpaksaan karena keadaan. Nilai ulangan harian, try out yang tadinya jelek
tiba tiba naik drastis,yang mula –mula ranking 122 paralel dari 385 siswa, naik
menjadi ranking 70 dengan rata- rata 7,76 dan pada try out ke 3 naik lagi
ranking 36 denan rata-rata nilai diatas 9. Hasil UN anak saya lumayan jumlah
nilainya 35,80 dan masih bisa masuk SMA Negeri 1 Purwokerto.
Saat masuk
SMA seperti anak lain anak saya belikan motor baru sebagai hadiah berubahnya sikap.
Namun apa yang saya dapat, motor malah dipretel ikut-ikutan teman knalpot
diganti yang bersuara brisik, saringan udara dicopot, jok ditipiskan ban
diganti yang kecil, tebeng dibuka, gagang rem diganti. Suatu Pekerjaan berat
bagi saya, rupanya ini adalah aksi protes dulu yang sendirian sekarang punya
adik lagi, ucapan anak saya:” sekarang orang tua tidak cinta lagi!, apa- apa
adik apa apa adik”. Saya memiliki anak kedua setelah yang besar klas 9 SMP
karena istri KB, setelah lima tahun dilepas 6 tahun baru hamil, lalu miskram
sampai 2 kali dan akhirnya jaraknya terpaut 12 tahun.
Suatu ketika anak saya ajak pulang lebaran ke Boyolali naik motor sambil bertamasya
touring melewati Wonosobo, Salaman, Candi Borobudur, Ketep, Gunung Merapi, Selo
dan Cepogo hingga sampai di rumah orang
tuaku. Ketika dalam perjalanan, istirahat sholat, mampir makan di rumah makan,
selalu saya nasehati pelan- pelan. Saya jelaskan “kalau naik motor dengan kenalpot berbunyi
keras jika melewati rumah orang tua yang sakit sampai terbangun apa tidak
kasihan mas?” dan “tidak bisa tidur
gara-gara suara motormu?”. Kalau
saringan udara dilepas nanti karburator menjadi cepet kotor dan bisa macet,
seandainya kamu macet pas ditempat yang jauh dari bengkel apa kamu tidak
beresiko nuntun jarak jauh?. Mungkin juga pas hujan karena saringan udara
membuka bisa kemasukan air dan macet?. Saya beri gambaran gambaran logis dan
harus di pikir. Hadiah dari perjalanan jauh ini memberi perubahan. Sepulang
dari Boyolali knalpot dan filter udara dipasang kembali.
B.
Menjadi
Guru Les
Untuk
menambah penghasilan karena saya laju dari Purwokerto Gumelar memerlukan
transport yang banyak saya ikut mengeles di bimbingan belajar Be Better tahun
1999 di Pasar Cermai, Purwosari, Purwokerto. Waktu itu saya mengajar sekali
mengajar di beri transport Rp.2.500,00 karena saya mendapat 8 jam saya mendapat
penghasilan dari mengeles Rp.20.000,00 lumayan. Karena capai dan jarak yang
cukup jauh saya mengundurkan diri. Namun
apa yang terjadi banyak siswa yang dari mulut ke mulut bagai iklan berjalan ternyata banyak siswa yang
senang saya ajar ketika masih di bimbingan belajar dan minta les privat sendiri
dirumahnya atau datang kerumah saya.
Sungguh
kebahagianku tersendiri saya pertama kali membuka les memiliki 3 kelompok, yang
terdiri atas anak SMPN 5, SMPN 6, SMPN 8, SMPN 2 dan SMPN 1 Purwokerto. Dengan
sungguh sungguh saya mengajar Matematika dan Fisika, pertama kali hasil UN
siswa yang les pada saya cukup bagus paling rendah nilai matematika 7,33 dan
yang terbagus 10 dua siswa waktu itu jumlah soal matematika 30 butir soal.
Tahun berikutnya semakin bertambah saja siswa saya hingga memiliki 8 kelompok.
Sampai saat ini siswa yang saya les sudah ada yang menjadi dokter, tembus
AKPOL, ahli tehnik, pegawai Bank, Perawat, PLN, dan lain- lain. Alhamdulillah
hingga saat ini saya masih di percaya oleh masyarakat untuk mengajar les
putra-putrinya.
C.
Berbakti
Pada Masyarakat
Tahun 2006 teman kerja istri saya
kecelakan di depan pabrik plastik Setia Kawan, dan membutuhkan banyak darah.
Kebetulan saya golongan darah A, saya siap dan rela untuk donor, sekalipun
takut karena baru pertama kali diambil darah saya. Tiga minggu berikutnya teman
istri saya sudah bisa pulang dan dinyatakan sembuh. Mulai saat inilah saya rela
diambil darah saya untuk orang lain yang membutuhkan, ternyata saya punya
perasaan senang ketika saya bisa bermanfaat bagi orang lain. Saya akhirnya
resmi menjadi pendonor darah rutin di PMI cabang Purwokerto. Saya berprinsip
kalau darah saya mengalir pada orang lain karena kiklasan maka pahala akan
mengalir sebagai amal jariayah saya kepada orang lain. Dan seandainya saya mati
darah saya masih mengalir pada orang lain orang lain donor lagi ke orang lain
maka seakan –akan saya hidup terus menerus selalu berbuat kebaikan.
Saya sebagai pribadi Guru juga sebagai
pribadi saya sendiri yang harus hidup dilingkungan masyarakat kompleks. Menjadi
panutan keluarga harus
berwibawa dihadapan anak dan istri, bijaksana dalam memberikan
penyelesaian masalah keluarga. Di lingkungan masyarakat saya dipercaya menjadi sekretaris RT dengan SK Lurah
Tanjung ,kecamatan Purwokerto selatan. Saya mengabdikan diri
dilingkungan masyarakat RT merasa senang karena saya bisa membantu meringankan masyarakat yang
memerlukan administrasi surat – menyurat
untuk kepentingan masyarakat. Menjalin kerjasama masyarakat, paguyuban, ronda malam sambil mengambil
jimpitan dan menjalain kekompakan di
lingkungan masyarakat.
Sebagai makluk sosial apapun yang
bermanfaat bagi orang lain dengan dasar “Wamimma rojaqnahum yunfiqun…“
dan sebagian dari rejekimu infaqkan
( sodakoh-kan ), maka dengan
dasar ayat Alloh tesebut saya tersentuh
untuk ikut infaq dan sodakoh melalui Badan Amal Zakat dan Sodakoh “LAZIZ” yang
dikelolala oleh pengurus
muhammadiyah Tanjung guna
meringankan masyarakat yang
membutuhkan yaitu mengelola anak
yatim piatu dipanti asuhan dan membantu orang duafa dan papa cintraka yang
perlu dibantu.
Disekolah saya juga ikut infak untuk
membantu siswa yang perlu dibantu, seperti menbelikan pakaian, sepatu, buku.
Infak yang dikelola sekolah dipotong langsung dari gaji 60% disearahkan ke
badan amal zakat dan sodakoh tingkat kabupaten dan yang 40% dikelola sendiri untuk kebutuhan masyarakat sekitar
sekolah dan siswa yang berhak menerima. Sehingga banyak siswa yang bisa
ditolong melalui infak tersebut.
BAB
IV
HARAPAN
DAN RENCANA MASA DATANG
Indonesia adalah
negara yang kaya raya, mulai hasil bumi, hasil laut, kekyaan laut, tambang
mineral, hasil hutan, plora fauna, adat budaya yang tinggi, kesenian yang indah
sampai dikagumi oleh dunia, semua bisa di jadikan modal untuk membangun dan
membesarkan bangsa ini. Kekayaan itu dapat dikelola oleh orang yang tepat yaitu
memiliki: integritas, ketaqwawaan, cerdas, terampil, jujur dan ahli sesuai dengan keahlia masing
–masing. Banyak potensi siswa Indonesia
terbukti bisa berbicara di tingkat dunia.
Banyak
mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri dan disana bisa sukses dan
menonjol dalam kemampuannya itu semua adalah modal yang bisa digunakan untuk membangun
dan membesarkan bangsa seperti ketika jaman Majapahit yang jaya dan bersatu
padu. Seperti sumpah maha patih Gajah Mada tidak akan makan gula sebelum
nusantara bersatu. Jiwa seperti itu bisa kita tumbuhkan kembali. Seperti para
pahlawan yang rela berjuang mati berkalang tanah asal Indonesia merdeka. Bila jiwa- jiwa seperti
ini tumbuh di hati para siswa maka Indonesia akan bangkit kembali. Tidak ada lagi
cerita tawuran pelajar, tidak ada pelajar terjerat narkoba, tidak ada pelajar
tertangkap berpesta minum min uman keras, tidak ada pelajar pesta sex, dan sebagainya.
Untuk
menjadikan, atau mengubah siswa menjadi
lebih baik lagi agaknya susah, karena melihat tayangan di TV, internet, dan
media masa yang semakin canggih dan cepat menjadi guru mereka. Namun sebagai
guru harus selalu yakin jika kita bisa dijadikan contoh dan panutan yang baik
bisa untuk menangkis itu semua. Dalam melaksanakan pembelajaran saya selalu
menekankan bahwa ilmu akan dicapai melalui proses, dengan proses yang baik akan
meningkatkan kualitas siswa.
Untuk
mencapai peningkatan mutu pendidikan saya merencanakan beberapa program yaitu:
1. Dalam
mengajar membuat RPP yang memiliki bobot karakter, ketaqwaan, kejujuran,
disiplin, kerjasama, bertanggung jawab, kemandirian, berpikir kritis logis dan
sebagainya.
2. Mengajar
dengan memanfaatkan tehnologi, media pembelajaran, dan model pembelajaran yang
bervariasi.
3. Mengajar dengan
melakukan proses dilaboratorium,
dengan Contextual Teaching and Learning.
4. Tidak
membedakan antara siswa priya dan wanita’ kaya miskin, ras keturunan, suku,budaya
dan agama.
5. Mengadakan
evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja yang akan datang, melalui penelitian
tindakan kelas, sharing dengan sesama guru, guru BK, tenaga TU,unsur komite ,
kepala sekolah dan orang tua melalui home visit.
Dengan
5 langkah tersebut saya berharap mutu pendidikan akan meningkat segi
pembelajaran, kepribadian, ketreampilan aklaq mulia dan kualitas hasil belajar.
Sehingga diharpkan siswa dapat memiliki keterampilan, kecakapan hidup, untuk
dirinya sendiri masyarakat bangsa dan negara.
Makalah
ini juga bisa diakses melalui blog saya http://Jagadsuminar.blogspot.com
|
bagus
BalasHapussemoga aqu bisa bertambah wawasan lewat blok ini dan ada kemauan untuk mengembangkan diri
BalasHapusMenginspirasi
BalasHapus